Pendidikan Pedagogi
Berbagai
defenisi teoritis paedagogi telah muncul seperti oleh Danilov (1978). Beliau
mendefenisikan istilah paedagogis sebagai proses interaksi terus-menerus dan
saling berasimilasi antara pengetahuan ilmiah dan pengembangan siswa. Asimilasi
yang dimaksud adalah pengetahuan oleh siswa berkaitan dengan antusiasme mereka
untuk mengetahui diverifikasi dalam proses kerja yang intensif dan aktif. Perlu
diperhatikan adanya penekanan pada aspek pengajaran terus-menerus dari proses
asimilasi yang merupakan upaya intelektual yang intensif pada diri siswa.
Menjaga proses pendidikan dan pengajaran secara keseluruhan dan bermuara pada
pembentukan kepribadian siswa adalah fungsi dari paedagogi..Menurut Knowles,
sebelum wujudnya andragogi, pedagogi sudah muncul. Pedagogi adalah seni dan
kebudayaan bagi pembelajaran anak-anak. Perkataan itu diambil dari Yunani yaitu
‘paid’ bermaksud ‘child’ dan ‘agogus’ bermaksud ‘leader of’.
Pada permulaan abad ketujuh di Eropa, sekolah
didirikan dengan tujuan mengajar anak-anak. Sekolah dasar adalah sekolah yang
mendidik anak-anak lelaki dalam menyalurkan ilmu keagamaan. Memandang guru-guru
di sekolah itu mempunyai prinsip dan misi terhadap kepercayaan dan upacara
keagamaan bagi pelajar anak-anak ini, mereka mengendalikan strategi
pembelajaran yang dikenali sebagai ‘Pedagogy’ yang bermaksud seni dan
kebudayaan untuk pembelajaran anak-anak. Fakta dan guru merupakan peranan kedua
dalam sesi pembelajaran, guru juga harus menyatakan tentang kepentingan
pendidikan formal.
Pendidikan Andragogi
Andragogi
merupakan istilah istilah baru yang popular saat ini adalah teori belajar yang
cocok dan tepat untuk orang dewasa. Istilah andragogi pertama kali dikenal
melalui karya seorang ahli pendidikan Yugoslavia yang berjudul Adult Leadership
(1968), yang artinya memimpin orang dewasa. Kemudian Malcom S. Knowles, dengan
publikasinya yang berjudul Adult Learner: A Neglected Species.
Andragogi
berasal dari bahasa Yunani, aner atau andr, yang berarti orang dewasa agogos,
yang berarti mengarahkan/memimpin. Jika diartikan maka andragogi merupakan
membimbing atau mendidik orang dewasa. Namun, mendidik disini bukan berarti
menggurui orang dewasa dan memberikan mereka pengetahuan, melainkan sebagai
bentuk kerjasama untuk saling meningkatkan pengetahuan dan menempatkan orang
dewasa sebagai subjek bukan objek. Andragogi mempelajari sifat psikis, fisik,
dan karakter orang dewasa. Secara filosofis, Konfusius mengemukakan tiga hal
penting yang berkaitan dengan fisik dan psikis manusia yaitu : “sayadengar dan
saya lupa, saya lihat dan saya ingat, saya lakukan dan saya mengerti”. Maksud
dari filosofis ini adalah menjadikan orang dewasa secara langsung terlibat
secara fisik dan emosional akan memudahkan untuk menyampaikan pesan yang kita
maksud. Andragogi dirumuskan dalam suatu ilmu dan seni untuk membantu orang
dewasa belajar. Karena individu orang dewasa adalah sebagai self directed, maka
dalam andragogi yang lebih penting adalah kegiatan belajar dari si pelajar,
bukan kegiatan mengajar dari guru.
Istilah
yang sering dipakai sebagai perbandingan adalah pedagogi yang berasal dari kata
paid, yang artinya anak, dan agogos, yang berarti memimpin/membimbing, dimana
secara harfiah pedagogi berarti seni dan pengetahuan mengajar anak. Karena
pedagogi berarti seni dan pengetahuan mengajar anak, maka memakai pendekatan
pedagogi untuk orang dewasa tidak tepat, karena mereka bukan lagi anak-anak.
Tingkat
ketergantungan anak-anak kepada orang dewasa masih tinggi dan menurun seiring
dengan bertambahnya usia mereka. Karenanya praktek pedagogi lebih cocok pada
anak-anak, yang berarti bahwa anak-anak dapat diajar untuk memperoleh suatu
pengetahuan dan pengalaman tertentu. Orang dewasa lebih cenderung dibimbing,
dimotivasi untuk memperoleh sesuatu yang pada akhirnya mereka sendiri dapat
memecahkan masalah yang dihadapinya.
Secara
operasional, prinsip andragogi adalah:
1.
Pembelajaran adalah proses yang berterusan. Orang dewasa merasakan keperluan
dalam berbagai bidang kemahiran dan pengalaman yang dimiliki adalah penting
bagi masa depan mereka.
2.
Orang dewasa belajar dengan lebih baik apabila secara personelnya mereka
terlibat dalam proses merancang, menilai dan melaksanakan persekitaran mereka
tanpa mengganggu tahap keselamatan estim diri mereka.
3.
Orang dewasa memilih dan suka belajar bagi memudahkan mereka mengetahui tahap
kebolehan dan kemahiran yang dimiliki dalam semua situasi pembelajaran.
4.
Orang dewasa belajar dengan baik apabila mereka mempunyai motivasi untuk
berubah, self-discovered atau mempunyai kemahiran dan strategi spesifik.
Fungsi
yang nyata dalam konsep andragogi adalah bertentangan dengan prinsip pedagogi.
Ia berbeda karena pedagogi meluaskan pengaruhnya dalam pendidikan formal yang
merangkumi pendidikan sekolah dasar, menengah dan institusi-institusi
pendidikan tinggi.
Perbedaan Pendidikan Andragogi dan Pedagogi
andragogi
adalah teori belajar yang dikembangkan untuk kebutuhan khusus orang dewasa.
Berbeda dengan pedagogi, atau belajar di masa kanak-kanak, orang dewasa yang
mandiri dan mengharapkan untuk mengambil tanggung jawab atas keputusannya
sendiri. Program pembelajaran orang dewasa harus mengakomodasi aspek
fundamental, yang berbeda dengan pembelajaran bagi anak-anak. Apa perbedaan
pedagogi dan andragogi? Malcolms S. Knowles (1970) membedakan kedua disiplin
ilmu andragogi dan pedagogi.
1. Pedagogi
a) Pembelajar disebut siswa atau anak didik.
b)
Gaya belajar dependen
c)
Tujuan ditentukan sbelumnya
d)
Diasumsikan bahwa siswa tidak berpengalamn dan/atau kurang informasi
e) Metode pelatihan pasif, seperti metode
kuliah/ceramah
f)
Guru mengontrol waktu dan kecepatan
g)
Peserta berkontribusi sedikit penglaman
h)
Belajar berpusat pada isi atau pengetahuan teoritis
i)
Guru sebagai sumber utama yang memberikn ide-ide dan contoh
2. Andragogi
a)
Pembelajar disebut peserta didik atau warga belajar
b)
Gaya belajar independen
c)
Tujuan fleksibel
d) Diasumsikan bahwa peserta didik memiliki
mengalaman untuk berkontribusi
e)
Menggunakan metode pelatihan aktif
f)
Pembelajar mempengaruhi waktu dan kecepatan
g)
Keterlibatan atau kontribusi peserta sangat penting
h)
Belajar terpusat pada masalah kehidupan nyata
i)
Peserta dianggap sebagai sumberdaya utama untuk ide-ide dan contoh.
Terdapat
4 (empat) konsep untuk membedakan antara orang dewasa dan anak-anak, yaitu:
1.Konsep
diri,
2.Konsep
pengalaman,
3.Konsep
kesiapan belajar, dan
4.Konsep
perspektif waktu atau orientasi belajar.
Menurut
konsep diri orang disebut dewasa, jika orang tersebut:
•Mampu
mengambil keputusan bagi dirinya
•Mampu
memikul tanggung jawab
•Sadar
terhadap tugas dan perannya.
Dalam
andragogi belajar berorientasi pada pemecahan masalah, yaitu belajar sambil
bekerja pada persoalan sekarang untuk dipergunakan sekarang juga. Dalam pedagogi
orientasi belajarnya adalah pada mata pelajaran yang dipelajari oleh murid
sekarang untuk bekal hidup di masa mendatang.
0 komentar:
Posting Komentar