MOTIVASI
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan
ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam
definisi ini diantaranya adalah intensitas, arah, dan ketekunan.
f Motivasi Ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu
yang lain (cara untuk mencapi tujuan).
f
Motivasi intrinsik
adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri
(tujuan itu sendiri).
k Perspektif tentang Motivasi
v Perspektif Behavioral menekankan
imbalan dan hukuman eksternal sebagai kunci dalam menentukan motivasi
murid.
v Perspektif Humanitis menekankan pada
kapasitas murid untuk mengembangkan kepribadian, kebebasan untuk memilih nasib
mereka, dan kualitas positif (seperti peka terhadap orang lain)
v Perspektif kognitif, menurut
perspektif kognitif pemikiran murid akan memandu motivasi mereka.
v Perspektif sosial, kebutuhan
afiliasi atau keterhubungan adalah motif untuk berhubungan dengan orang lain
secara aman.
Menurut
hierarki kebutuhan Maslow, kebutuhan individual harus dipuaskan dalam urutan
sebagai berikut:
·
Fisiologis: lapar, haus, tidur.
·
Cinta
dan rasa memiliki: keamanan, kasih saying, dan perhatian dari orang lain.
·
Harga
diri: menghargai diri sendiri
·
Aktualisasi
diri: realisasi potensi diri.
·
Aktualisasi
diri, kebutuhan tertinggi dan sulit dalam hierarki Maslow, diberi perhatian
khusus. Aktualisasi diri adalah motivasi untuk menggembangkan potensi diri
secara penuh sebagai manusia.
v Teori dan Prinsip-prinsi Motivasi
Wlodkowski
(dalam Suciati, 2001:52) menjelaskan motivasi sebagai suatu kondisi yang
menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, serta yang memberi arah dan
ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut. Sementara Ames dan Ames
(Suciati, 2001) menjelaskan motivasi sebagai perspektif yang dimiliki seseorang
mengenai dirinya sendiri dan lingkungannya. Menurut definisi ini, konsep diri
yang positif akan menjadi motor penggerak bagi kemauan seseorang.Dalam proses
belajar, motivasi seseorang tercermin melalui ketekunan yang tidak mudah patah
untuk mencapai sukses, meskipun dihadang banyak kesulitan. Motivasi juga
ditunjukkan melalui intensitas unjuk kerja dalam melakukan suatu tugas.
McClelland menunjukkan bahwa motivasi berprestasi (achievement motivation)
mempunyai kontribusi sampai 64 persen terhadap prestasi belajar. Dari berbagai
teori motivasi yang berkembang, Keller (1983) telah menyusun seperangkat
prinsip-prinsip motivasi yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran, yang
disebut sebagai model ARCS, yaitu:
1. Attention (Perhatian)
Perhatian
peserta didik muncul karena didorong rasa ingin tahu. Oleh sebab itu, rasa
ingin tahu ini perlu mendapat rangsangan, sehingga peserta didik akan
memberikan perhatian selama proses pembelajaran. Rasa ingin tahu tersebut dapat
dirangsang melalui elemen-elemen yang baru, aneh, lain dengan yang sudah ada,
kontradiktif atau kompleks.
2. Relevance(Relevansi)
Relevansi
menunjukkan adanya hubungan materi pembelajaran dengan kebutuhan dan kondisi
peserta didik. Motivasi peserta didik akan terpelihara apabila mereka
menganggap bahwa apa yang dipelajari memenuhi kebutuhan pribadi atau bermanfaat
dan sesuai dengan nilai yang dipegang.
3. Confidence (Percaya diri)
Merasa
diri kompeten atau mampu, merupakan potensi untuk dapat berinteraksi secara
positif dengan lingkungan. Prinsip yang berlaku dalam hal ini adalah bahwa
motivasi akan meningkat sejalan dengan meningkatnya harapan untuk berhasil.
Harapan ini seringkali dipengaruhi oleh pengalaman sukses di masa lampau.
Motivasi dapat memberikan ketekunan untuk membawa keberhasilan (prestasi), dan
selanjutnya pengalaman sukses tersebut akan memotivasi untuk mengerjakan tugas
berikutnya.
4. Satisfaction (Kepuasan)
Keberhasilan
dalam mencapai suatu tujuan akan menghasilkan kepuasan. Kepuasan karena
mencapai tujuan dipengaruhi oleh konsekuensi yang diterima, baik yang berasal
dari dalam maupun luar individu. Untuk meningkatkan dan memelihara motivasi
peserta didik, dapat menggunakan pemberian penguatan (reinforcement) berupa
pujian, pemberian kesempatan, dsb.
Sifat Motivasi
a.Kekuatan
suatu motif
Suatu
motif yang kuat tidak tentu kalu ini akan berlangsung lama, sedangkan suatu
motif yang lama tidak tentu kuat.
b. Motif yang berubah-ubah
Motif
kadang-kadang menjadi tujuan-tujuan tetapi kalau sudah tercapai lalu berubah
menjadi jalan ketujuan yang lain.
c. Motivasi asli dan motivasi yang didapat
Motivasi
yang asli adalah motif-motif yang di tentukan secara structural, sosial, dan
alamiah dalam arti bahwa arti motif itu umum pada manusia.
d. Motif yang alamiah
Motif-motif
yang alamiah ini terdiri atas yang ditentukan secara structural: pernafasan,
denyut jantung, peredaran darah, berfungsinya metabolism, dan semua perbuatan
alat indrera.
e. Motif-motif yang lebih ditimulkan oleh
faktor-faktor sosial dan fisik
Ini
adalah peniruan (imitasi), perasaan yang ada sebelum sesuatu terjadi,
ketidaksabaran, sentiment, talent, explorasi kebasaan, daya estetis, keinginan
akan status, keinginan akan kebahagiaan, dan motif-motif ini dapat merubah
motivasi individu.
f. Motif yang negative
Motif
ini biasanya dihindari. Motif ini sama pentingnya dengan motif yang positif
dalam menentukan tingkah laku.
0 komentar:
Posting Komentar